Antara Bak Pelepas Tekanan dan Pipa Bertekanan

Istilah BPT atau Bak Pelepas Tekan mungkin sudah cukup populer dan diketahui banyak kontraktor, Nah, yang selalu jadi pertanyaan apakah benar bahwa bak pelepas tekan itu harus di pasang pada jalur pipa yang memiliki beda tinggi 200 meter (begitu juga dengan kelipatannya) Bukankan hal demkian malah akan menyia-nyiakan energi gravitasi yang ada sebab beda ketinggian?

f:id:nanas6462:20150109170721j:plain

Jawabanya tentu semua kembali pada kebutuhan dan kepentingan bagi si pembangun.
Masing-masing pipa mempunyai kapasitas ketahanan tertentu terhadap suatu “tekanan” yang diciptakan oleh air yang terdapat di dalam pipa. Misalnya pada sebuah pipa PVC kitz valve mempunyai kode S.6,3 sampai S.16 yang menyatakan secara berturut level pipa dengan daya tahan yang paling tinggi sampai terendah. (misal S.10 mempunyai daya tahan sampai 12 kg/cm2, dan S.12 memiliki tingkat ketahanan sampai 10 kg/cm2). Ketebalan dari pipa tersebut juga berbanding lurus dengan daya tahan terhadap “tekanan”, dan itu berarti secara otomatis juga akan mempengaruhi harga/budget yang dikeluarkan untuk pipa tersebut.

Tekanan yang diterima oleh pipa di dalam adalah akibat fluida yang mengalir pula di dalamnya sepanjang pengaliran. Tekanan ini dapat “dipisah” atau  dilepas untuk mengurangi air ke udara bebas, Prosesnya dengan terlebih dahulu mengalirkan pada sebuah Bak Pelepas Tekan (BPT), tekanan akan diawali dari “nol” lagi lalu melanjutkan perjalananannya di pipa. baca juga menguji kebocoran pipa

Nah, dari penjelasan diatas sudah jelas bukan?  Kalau ingin memakai pipa dengah harga yang lebih murah dan itu artinya kita wajib hukumnya membangun BPT, atau  jika memakai pipa dengan “level” yang lebih tinggi. Tentu saja dengan memakai BPT, akan berkurang sisa air tekan yang selanjutnya mengalir pada jaringan pipa.

Silahkan dipilih untuk mempertimbangkan mana yang lebih baik namun harus dihitung-hitung soal pembiayaan dan manfaat yang diinginkan.